5 MANUSIA PALING JENIUS DI BUMI
5. John Nash (1928 – )
Spoiler for nash:
Pemenang penghargaan film “A Beautiful
Mind” mempopulerkan cerita tentang John Nash. Nash adalah seorang
matematikawan terkenal di dunia yang berjuang dengan skizofrenia
paranoid setelah datang dengan kontribusi yang signifikan pada konsep
“game theory”. Ide dari “Nash Equilibrium,” yang membahas apakah para
pemain dalam sebuah permainan bisa mendapatkan keuntungan jika salah
satu dari mereka perubahan strategi, dapat diterapkan pada berbagai
bidang, termasuk ekonomi. Militer AS bahkan telah mengadopsi berbagai
teknik dari idenya pada Perang Dingin
Walaupun film (berdasarkan biografi Sylvia Nasar dengan nama yang
sama) bebas bercerita tentang kehidupan Nash, dia mengalami halusinasi
dan delusi. Halusinasi nya termasuk mendengar suara-suara, tetapi tidak
melihat orang-orang atau hal-hal yang tidak ada di sana. Dia mulai
memiliki delusi keagungan dan percaya bahwa dia akan termasuk dalam
tokoh-tokoh dunia [sumber: PBS]. Setelah menghabiskan sekitar 30 tahun
berjuang dengan kekacauan dan menghabiskan waktu masuk dan keluar dari
rumah sakit, ia mulai pulih secara signifikan pada akhir 1980-an. Pada
tahun 1994, John Nash menerima Penghargaan Nobel dalam Ilmu Ekonomi
untuk karya awalnya dengan “game theory”.
Spoiler for van gogh:
Lukisan-lukisan Vincent van Gogh , seperti
“Starry Night” dengan cepat dikenali dari keunikan dan ekspresi sapuan
kuas. Namun, itu tidak membuat van Gogh mendapatkan popularitas sampai
pada kematiannya. Tetapi sekarang ia dianggap salah satu yang terbesar
dalam sejarah pelukis
Kehidupan Van Gogh sangatlah tersiksa. Hampir semua orang
mengenalnya sebagai seorang pelukis yang memotong sebagian telinganya
sendiri. Dia diduga kuat pernah “mabuk” terpentin dan pernah mencoba
makan cat [sumber: Mancoff]. Tragisnya, ia bunuh diri pada tahun 1890.
Penulis D. Jablow Hershman dan Dr Julian Lieb mengatakan dalam buku
mereka “Manic Depresi dan Kreativitas” bahwa van Gogh telah mengalami
bipolar disorder. Dalam bukunya “Touched with Fire” Dr Kay Redfield
Jamison menemukan kesimpulan yang sama. Dia juga membahas seni van Gogh
dalam hubungan dengan penyakit mental. Misalnya, ia mencatat bahwa pola
musiman yang khas dari suasana hati dan psikosis sejajar dengan
produktivitas van Gogh, yang juga bervariasi oleh musim. Sedangkan yang
lain mengira ia menderita skizofrenia [sumber: Delisi].
Spoiler for Poe:
Terkenal dari puisinya yang berjudul “The
Raven” Edgar Allan Poe, seorang penulis yang sering mengarang
kisah-kisah detektif dan cerita horror. Ia memiliki gaya penekanan yang
kuat dan terstruktur dalam cerita-ceritanya. “The Murders in the Rue
Morgue”, yang terbit tahun 1841, disebut-sebut sebagai kisah modern detective pertama.
Sekalipun memiliki skill menulis, Poe terkenal sebagai seorang
pemabuk, dari surat-suratnya terungkap bahwa ia bermasalah dengan suicidal thoughts.
Tidak ada yang tahu penyebab dan banyak hal mengenai kematiannya di
umur 40 tahun, tapi mungkin karena sakit jantung yang disebabkan
kebiasaannya yang suka mabuk itu. Berdasarkan pengamatannya pada
surat-surat Poe, Kay Redfield Jamison berspekulasi bahwa Poe mengidap manic-depressive, atau yang sekarang disebut bipolar disorder.
Di dalam bukunya, dia beranggapan kreatifitas yang dimiliki seorang Poe
berkembang dari sebuah kegilaan. Dia menulis “mind-sickness dapat
memunculkan cosmic-perspectif yang membuahkan kreatifitas mengalir
deras”.
Spoiler for beethoven:
Kontribusi Beethoven di dunia musik sangat
monumental. Kegairahannya dan musikalitasnya yang begitu intensif dan
cemerlang membawa musik instrumental ke jenjang yang baru. Namun, sang
komposer memiliki kehidupan yang sukar. Ayahnya seorang pemabuk berat
dan besar dalam keluarga yang tidak harmonis sampai umur 18 tahun. Satu
masalah tragis yang dihadapinya adalah bahwa ia harus mulai kehilangan
pendengarannya sejak berumur sekitar 30 sampai 49 tahun, yang
sepertinya dampak dari pemukulan yang dilakukan ayahnya. Hebatnya, ia
justru sanggup menggubah karya2 masterpeace-nya saat ia benar-benar
tuli.
Beethoven beberapa kali menuliskan sejumlah surat kepada
saudaranya, banyak dari tulisan itu menceritakan keinginannya untuk
bunuh diri.
Francois Martin Mai berpendapat bahwa sang maestro terindikasi mengidap bipolar depression, hal itu dituliskannya dalam buku “Diagnosing Genious”. Mai juga menduga kuat bahwa Beethoven banyak menghabiskan masa hidupnya mengidap bipolar disorder.
Francois Martin Mai berpendapat bahwa sang maestro terindikasi mengidap bipolar depression, hal itu dituliskannya dalam buku “Diagnosing Genious”. Mai juga menduga kuat bahwa Beethoven banyak menghabiskan masa hidupnya mengidap bipolar disorder.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar